Petani Maduran Tolak Import Beras
By Admin
nusakini.com - Lamongan - Kapuslitbangtan melanjutkan panen bersama di Desa Kanugrahan, Maduran, Lamongan. Panen juga dihadiri oleh Direktorat Perbenihan, Ka Balitkabi, BPTP Jawa Timur, UPT dan PPL Kecamatan Maduran, Koramil Laren, dan Poktan Tani Mulyo (6/1).
Luas hamparan panen varietas ciherang sekitar 120 ha dengan provitas 8 ton/ha yang rutin ditanami pada bulan Agustus sehingga dapat dipastikan akan panen pada awal tahun.
Petani menjual hasil panen dengan sistem tebasan. Harga GKP yaitu Rp 5.600- Rp5.800/kg jika menggunakan combine harvester, namun jika panen manual harga turun menjadi Rp5.000- Rp5.100/kg. Hasil panen di Maduran melimpah sehingga petani tolak import beras yg berdampak pada penurunan harga jual gabah petani.
OPT padi dominan di Desa Kanugrahan ini adalah tikus. Petani mengendalikan tikus dengan menggunakan pagar listrik, gropyokan, memasang pagar plastik, pemberian umpan sebagai jebakan. Kepala Desa pun sudah mengeluarkan Peraturan Desa untuk melarang membunuh ular dan burung hantu sebagai upaya mengurangi serangan OPT tikus.
Pada hamparan lahan di desa ini juga terdapat pertanaman Jajar Legowo 2:1 dengan Inpari 32 sebagai VUB yang disenangi petani dan ditangkarkan oleh UPBS BPTP Jawa Timur. (pr/eg)